Ketika semuanya terasa indah, dimana dia juga memberikan tanda padaku. Pertanda bahwa dia pun menyukaiku. Senang yang tiada tara. Kebahagiaan seolah-olah datang terlalu cepat, secara tiba-tiba dan tanpa kuduga. Kupikir itu semua kekal adanya. Tapi kenyataan tak sesuai pikiran.
Keterpurukan yang kudapatkan. Tangis dan kekecewaan pun datang layaknya kebahagiaan, yang seakan terlalu cepat, secara tiba-tiba dan tanpa kuduga. Sakit dan perihnya masih terasa. Ku tak peduli pada sekitarku. Ku hanya sendiri. Ketika kabar itu datang, dia bersamanya,dia masih menyayanginya, menyayangi seorang wanita yang kukenal, dia lebih memilih wanita itu.
Inilah hati yang tersakiti. Sungguh aku menangis. Menangis dan terus menangis. Aku tak bisa melakukan apa-apa. Hanya air mata yang berbicara. Sakit! Pendewasaan diri, aku masih bisa tertawa dan dapat mengikhlaskan semuanya. Inilah hati yang tersakiti.
Sakit hati ini, dan masih sakit sampai detik ini. Ikhlas mungkin adalah kata yang pas untukku, tapi rasa sakit itu masih berbekas sampai sekarang. Semoga hati yang sakit ini bisa menjadi hati yang benar-benar ikhlas.
0 komentar:
Posting Komentar